Kamis, 30 Mei 2013

Indonesia Kekurangan 126 Ribu Guru Bimbingan Konseling


MAGELANG - Indonesia masih kekurangan 126 ribu guru Bimbingan Konseling (BK).
Itu diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (PB ABKIN) Prof Dr H Mungin Edy Wibowo MPd, Kons, Rabu (29/5/2013) malam di Magelang.

Mungin yang hadir dalam Seminar Internasional Konseling Malaysia-Indonesia ke-3 (Malindo) di Hotel Grand Artos Aerowisata Magelang menuturkan, secara keseluruhan, kebutuhan guru BK di Indonesia sebanyak 129 ribu guru, sementara yang ada saat ini baru sekitar 3.000 guru.

Ia menuturkan, jumlah sekolah mulai dari tingkat SMP sederajat hingga SMK/SMA sederajat di Indonesia, ada sekitar 19 juta. Idealnya, setiap 150 siswa diampu oleh seorang guru BK.

Bahkan, lanjutnya, di Kabupaten Bengkulu, saat ini hanya terdapat 13 guru BK. Padahal, di sana terdapat ratusan sekolah, mulai dari SMP sampai SMA sederajat.
Sementara, kurikulum 2013 yang akan diterapkan pada 15 Juli 2013, menuntut siswa menentukan pilihan sesuai minat.

Bila kurikulum sebelumnya hanya terdapat beberapan jurusan seperti IPA, IPS, dan Bahasa, serta untuk SMK hanya ada program keahlian, kurikulum terbaru diubah menjadi kelompok peminatan.
Siswa diberikan peluang memilih sesuai minatnya, antara lain kelompok peminatan Matematika, IPA, IPS, serta Kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya. Sementara, di SMK ada Kelompok Peminatan Keahlian, dan di MA/MTs ada Kelompok Peminatan Keagamaan.

"Di sinilah peran guru BK mengarahkan siswa, supaya dapat menentukan pilihan sesuai minat dan kemampuannya. Kalau pilihan sesuai minat, pasti akan menunjang keberhasilan siswa," ujar Mungin.



(tribunnews)

Rabu, 29 Mei 2013

Ingin Pakai Gigi Tiruan? Perhatikan Hal-hal Berikut


Jakarta, Jika gigi Anda tanggal dan ingin tetap menjaga kesehatan mulut, sebaiknya gunakan gigi tiruan. Namun sebelum dan saat menggunakan gigi tiruan, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

"Sangat penting menggantikan fungsi gigi yang sudah hilang dengan gigi tiruan. Namun kenyataannya seseorang yang ingin menggunakan gigi tiruan maupun yang sudah menjadi pengguna belum mengetahui beberapa hal yang penting terkait perawatan gigi ini," imbuh Prof. Dr. Lindawati. S Kusdhany, drg., Sp.Pros (K), yang kerap disapa Prof Linda, seorang dokter gigi spesialis prostodonsia, dalam acara talkshow yang diadakan di Restoran Penang Bistro, Jl Kebon Sirih, Menteng, Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Menurut Prof Linda yang kini juga aktif sebagai Guru Besar Tetap di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan tentang gigi tiruan:

1. Persiapan sebelum dipasang
 - Lakukan pemeriksaan hanya pada dokter gigi, baik di klinik, rumah sakit, maupun puskesmas. Dokter gigi memiliki ilmu pengetahuan yang lebih cakap untuk melakukan pemeriksaan terkait pemasangan gigi tiruan.

- Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan seperti rontgen foto gigi. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah gigi sekitar yang akan dijadikan penyangga masih cukup kuat.

- Jika ditemukan ada karang gigi, maka dokter akan membersihkan terlebih dahulu. Begitu juga jika ada gigi yang berlubang, maka akan ditambal.

2. Setelah dipasang gigi tiruan
 - Sebaiknya kunjungi dokter gigi 1 hari dan 1 minggu pasca pemasangan gigi tiruan. Pemeriksaan ini dilakukan agar dokter bisa mengetahui apakah ada masalah di mulut dan jika ada akan bisa segera diatasi sebelum menjadi lebih buruk.

- Buka gigi tiruan setiap hari untuk dibersihkan. Jangan gunakan pasta gigi, sebab kandungannya justru akan merusak lapisan permukaan gigi tiruan.

- Gigi tiruan sebaiknya tidak didiamkan dalam keadaan kering, sebab akan membuat bahannya mengalami perubahan. Rendam di dalam wadah berisi air matang hangat.


(detikhealth)

Menanti Gebrakan Tentara Cyber Indonesia





Wow!! Akhirnya Indonesia punya tentara cyber!! Tapi kapan yak? Beringsut kabarnya dari detikinet :)
Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan berencana untuk membuat tentara cyber. Pasukan inilah yang nantinya bertugas menjaga keutuhan NKRI di dunia maya.

Berbagai jenis serangan cyber memang sudah mulai sering terjadi di Indonesia. Bahkan sekitar tiga pekan lalu, situs Kementerian Pertahanan sempat diretas oleh hacker yang belum diketahui identitasnya.

Tak ingin jadi bulan-bulanan di dunia maya. Pemerintah pun segera berbenah, salah satunya mulai muncul wacana soal memperkuat pertahanan cyber.

"Saat ini kita memang tidak punya Undang-undang soal cyber defense, yang ada sekarang ini Undang-undang Cyber Crime melalui UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik)," jelas Pos M. Hutabarat, Dirjen Potensi Keamanan Kementerian Pertahanan.

Nah, untuk mempertahankan keutuhan NKRI, Pos merasa aturan terkait pertahanan cyber itu harus segera direalisasikan.

"Ini harus segera dibentuk, karena dari ini kemudian kita bisa membuat cyber army," tambah Pos, usai berdiskusi di acara bertajuk 'Menghadapi Tantangan di Era Cyber Security' di Pullman Hotel, Rabu (28/5/2013).

Tentara cyber yang dimaksud Pos adalah pasukan militer yang memang diberi pengetahuan khusus soal seluk beluk dunia maya. Dengan demikian, pasukan ini bisa menangkis atau melakukan serangan cyber ketika dibutuhkan.

Cyber army memang bukanlah hal baru dalam dunia militer. Negara adidaya seperti Amerika Serikat, China, Korea Selatan, sampai Iran sudah memiliki tentara cyber yang besar dan handal. Bahkan beberapa di antaranya memang mengemban misi khusus kenegaraan.

Tentara seperti itulah yang diidamkan Kementrian Pertahanan. Sayang, Pos belum bisa memprediksi kapan para tentara cyber di Indonesia bisa segera terbentuk.

"Tunggu undang-undang itu selesai, yang jelas tidak dalam 3 tahun ini," tandasnya.


(detikinet)

Sabtu, 18 Mei 2013

Sekelumit kabar tentang Minuman Keras (Jangan mau ditipu setan!)


Halo sobat! Kali ini saya akan mengabarkan sekelumit kabar berita tentang Minuman Keras (bukan es lho!? :D) yang biasa disingkat Miras. ini Terinspirasi dari sebuah peristiwa ketika saya ikut acara ronda di komplek (saya gak ikut-ikutan, sumpe dah!). Dan miris ketika melihat peredarannya seperti kembali merajalele, ekh merajalela J.
Padahal minuman keras itu banyak sekali keburukannya, baik itu dari sisi medis maupun kepada lingkungan sosial. Kalau mau mencari, ada banyak sekali yang yang membahasnya baik itu di Koran, majalah, buku dan internet.

Beberapa kabar yang akan saya kabari adalah yang pertama tentang ucapan Gubernur Jakarta, siapa lagi kalo bukan bapak Joko Widodo. Berikut saya kutip dari Kompas.com (22/02/2013) "Saya merokok aja enggak, ngopi juga enggak, apalagi minum (minuman keras)…” ujarnya. Walaupun sepele ucapan tadi, tapi ini perlu, untuk melawan pola pikir anak muda yang suka coba-coba, coba-coba biar keliatan keren, padahal khan…. Kerenan saya :p

Dimana-mana, minuman keras itu dimusuhin. Yang perangi miras Jangan takut! Kita punya banyak temen. Salah satunya, sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat Kota Timika. Berikut pernyataannya seperti dikutip dari Kompas.com (03/04/2013) "...Saya mewakili Lemasa (Lembaga Masyarakat Adat Amungme) menyatakan akan melakukan sweeping penjual miras di Kota Timika selama seminggu. Ini sekaligus minta izin, karena saya sudah terlalu lama sakit hati dengan kejadian yang terus berulang di tanah Amungsa," kata Anton Alomang dalam orasinya.
Ada juga teman kita dari Makasar (Kompas, 14/04/2013) "Kami sudah laporkan toko miras ke aparat kepolisian. Hanya saja, laporan kami tak digubris. Ada apa ini, kok polisi tinggal diam? Bahkan, kami sempat datang dulu ke toko miras dan dihadang preman bayaran mereka," kata salah satu anggota FPI sambil menggunakan mikrofon.
Yang ini di Cianjur. Aduuhh… ini kelakuan pemuda gimana yak? seperti dikutip dari kompas.com (16/3/2013) "Setiap malam minggu remaja dan pemuda banyak yang mabuk di pinggir-pinggir jalan dan terlibat aksi tawuran. Geng motor semakin marak dan beringas karena mengonsumsi minuman keras," katanya. Akhirnya keresahan warga terobati ketika, massa yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2013) menjelang malam, menggelar razia minuman keras di depot jamu yang tersebar di wilayah tersebut.

Terus… GIMANA sih kerjanya Piliso??. Aiiikh.. sampe keseleo, Polisi maksudnya!!! Eits,, Jangan salah!! Ada jua Polisi temen kita.

Ini beritanya dikutip dari kompas.com (11/03/2013) "Kami selalu mengantisipasi peredaran miras sebelum pawai ogoh-ogoh digelar,…" kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Buleleng, Komisaris Ida Bagus Putu Wedana Jati, di Singaraja. Dilanjutkan dengan kalimat berikut  "Berdasarkan pengalaman berbagai peristiwa sebelumnya, miras, khususnya jenis arak bali sering menjadi penyebab munculnya permasalahan hingga berimbas pada tawuran massal,". Nah loh! gimana gak syereeem tuh?

Gak kalah galak “Perang terhadap minuman keras dilakukan melalui razia di warung-warung dan memperketat peredaran minuman keras dari pabrik.” Kepala Polda Sulut Brigjen Carlo Tewu di Manado, Kamis (6/10/2011) pada Kompas (6/10/2011).

Nah! Terus, siapa musuh kita?? (ya setan laah..) "…setan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al Baqarah: 168). "Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu…". (QS Fathir: 6).

Setan senantiasa menipu, menyesatkan dan menjerumuskan manusia dalam keburukan
"… yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). …". QS Al An'am: 112
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan …". QS Al A'raf: 27

Emaangnya mau ditipu setan? Iiihh ogah la yaw!! Padahal keburukan miras telah jelas, Ingat akan larangan meminum minuman keras
Janganlah kamu meminum khamar karena khamar adalah kunci segala kejahatan”.( Hadits riwayat Ibnu Majjah.) 

Tapi kenapa yah masih ada yang mau ditipu setan? Jangan-jangan sebagian masyarakat kita belum mengetahui atau malah meremehkan akan bahaya miras! Astaga!

Kita sebagai bagian dari mayarakat tentu selayaknya peduli dengan hal tersebut. Sehingga sebagian masyarakat terutama dilingkungan kita. Lebih terjaga dari minuman keras. Dan tantangan itu tentu tidak mudah. Yang perlu di dukung oleh pemerintah sebagai pembuat keputusan dan kepolisian sebagai penegak hukum dimasyarakat.

Berbicara miras, Jadi inget lagu yang sering diputer sama tetangga sebelah rumah, kita santai sejenak yuk J tapi tetap ingat J

Sekarang tak-tak-tak-tak Ku tak mau tak mau tak-tak-tak-tak-tak Ku tak mau tak mau tak ('ku tak mau tak) Minuman keras, MIRAS! Apapun namamu, tak akan kureguk lagi. Dan tak akan ...





Rabu, 08 Mei 2013

Walubi minta Myanmar lindungi umat Islam




Dewan Pengurus Pusat Perwakilan Umat Buddha Indonesia (DPP Walubi) dan DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sepakat mengutuk kekerasan yang terjadi di Myanmar dan minta pemerintahan setempat segera melindungi umat Islam.

Hal tersebut terungkap pada pertemuan DPP Walubi dengan DPP HTI di kantor Walubi Jalan Abdul Muis No.62 Jakarta Pusat, Selasa.

Pada pertemuan tersebut dari HTI hadir Rochmat S Labib (Ketua DPP HTI), Farid Wadjdi (Ketua DPP HTI) dan Budi Darmawan (Lajnah Fa`aliyah DPP HTI). Sementara dari DPP Walubi; Ir Arief Harsono (Plt Ketua Umum Walubi), Citra Surya (Sekretaris Jenderal Walubi), Suhadi Sanjaya (Wakil Ketua Walubi) dan Irwan Kartasasmita (DPW Walubi).

Farid Wadjdi pada pertemuan tersebut menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi terkini di Myanmar. Karena itu HTI minta agar Walubi dapat mengambil sikap tegas, mengecam tindakan pembantaian dan provokasi biksu dan umat Buddha Myanmar yang telah melakukan genosida terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.

Ia menjelaskan, kasus itu juga terjadi di Sri Lanka. Nasib minoritas di sana kini makin memprihatinkan, mereka kini menjadi warga tanpa memiliki negara. Khususnya di kawasan Arakan. Umat Muslim di daerah ini sejatinya sudah bermukim di kawasan itu sejak 1877 masehi ketika zaman Harun al Rasjid.

Di kawasan itu sudah ada kesultanan Arakan. Jadi, dari sisi logika, sulit rasanya umat Islam kehadirannya di situ tak diakui hak atas kepemilikan tanah. Kini penderitaan mereka pun makin parah.

Menurut Rochmat S Labib (Ketua DPP HTI), kedatangannya ke DPP Walubi adalah mengajak umat Buddha di Indonesia untuk berbicara lebih lantang dan menyuarakan kecaman terhadap tindakan kekerasan di Myanmar dengan berbagai cara sehingga semua pihak dapat memberi kontribusi untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di negeri itu.

Sementara itu, umat Buddha di Indonesia, kata Arief Harsono, menyambut baik imbauan DPP HTI. Namun ia menjelaskan bahwa jauh hari Walubi dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan sikap tentang permasalahan warga Rohingnya di Myanmar.

Pernyataan itu antara lain menyebut keprihatinan yang mendalam atas permasalahan warga Rohingya, mengimbau pemerintah setempat agar segera menyelesaikan persoalan tersebut, dan minta pemerintah Indonesia berperan aktif membantu penyelesaian di negara itu, termasuk badan-badan internasional. Umat Islam dan Buddha diimbau pula agar menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa.

Suhadi Sanjaya (Wakil Ketua Walubi) mengatakan, imbauan serupa juga disampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan. Hanya saja, ketika hendak menjumpai Duta Besar Myanmar di Jakarta, untuk menyampaikan pesan tersebut belum mendapat respon positif.

Negara itu terkesan tertutup. Jadi, tak heran ketika hendak mendatangi kedutaannya saja masih menghadapi kesulitan, katanya.

Tapi pada prinsipnya, katanya lagi, pesan-pesan Walubi agar dapat didengar masyarakat Indonesia dan internasional sudah ditempuh. Ke Kementerian Agama pun sudah disampaikan. Bahkan Kepala Pusat Kerukunan Agama Achmad Gunaryo, dalam suratnya pada 15 April 2013, memberi apresiasi dan ucapan terima kasih atas upaya Walubi agar konflik di Myanmar segera berakhir.

Walubi sudah mengumpulkan dana untuk membangun rumah bagi warga Rohingnya sebanyak 9.000 unit. Bantuan tersebut sudah disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI).



(antara)

Penggunaan Domain '.co.id' Lebih Aman Ketimbang '.com'





Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA) menggelar diskusi mengenai penerapan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 82 tahun 2012 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik. Diskusi membahas mengenai implementasi peraturan tersebut, yang kemudian masukan dari para stakeholder seperti perusahaan-perusahaan e-commerce akan diakomodir dalam bentuk Rancangan Peraturan Menteri (RPM).

Pada diskusi tersebut, Ashwin Sasongko, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan, penggunaan domain website '.co.id' dirasa lebih aman ketimbang '.com'. Menurutnya, penggunaan domain "nasional" tersebut memudahkan ketika terjadi kasus penipuan, sehingga identitas pelaku bisa ditelusuri.

"Ini masalah yang kita hadapi. Kalau beli situs di luar negeri, bisa saja mereka ngaku-ngaku orang Indonesia. Hal tersebut merupakan bentuk penipuan Internasional," kata Ashwin. Kasus tersebut sempat terjadi, di mana masyarakat membeli produk online melalui website yang bukan melalui NDTTI (Nama Domain Tingkat Tinggi Indonesia) atau '.co.id'.

Menanggapi kasus tersebut, bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pernah mengeluarkan surat edaran ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) yang ada di negara asing. Meskipun penggunaan NDTTI ini belum tentu aman 100 persen, namun paling tidak apabila terjadi hal-hal penipuan, maka ini bisa diurus melalui PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia). 

PP ini menurutnya tidak bisa memberi sanksi pidana. Sebab, sanksi tersebut berada di UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Aturan-aturan dalam PP 82 akan didetailkan dalam RPM, yang kini tengah dirumuskan bersama Menkominfo untuk kemudian dilakukan uji publik.

Andy Djiwandono, Ketua Bidang Kebijakan Publik, idEA VP Operations pada diskusi tersebut mengungkap bahwa idEA memberikan masukan yang  yang bermanfaat untuk pemerintah, terkait regulasi yang didukung oleh seluruh stakeholder.

Pada diskusi implementasi PP 82 yang memajukan ekonomi berbasis internet ini, Andy mengungkap topik utama seputar pembahasan, seperti implikasi PP 82 terhadap perkembangan UKM (Usaha Kecil Menengah). Keseimbangan regulasi dan insentif para pelaku bisnis e-commerce pada saat mereka menjalankan PP 82 tersebut. Kemudian, pembahasan mengenai definisi transaksi elektronik.

Dalam opininya, idEA secara garis besar mengungkap bahwa pendaftara domain '.co.id' ini dirasakan tidak lebih mudah dibandingkan dengan '.com'. Organisasi ini mengharapkan bahwa pendaftaran domain tersebut jauh lebih mudah, sehingga membuat para pelaku bisnis memilih untuk mendaftarkan ke '.co.id', oleh karena manfaat dan kemudahan bukan sekedar diharuskan.



(okezone)

Selasa, 07 Mei 2013

Internet di Hong Kong Tercepat di Dunia


Hong Kong kini menjadi negara dengan kecepatan internet tertinggi, yakni sebesar 57,5 Mbps, di kuartal empat 2012.
Menurut 'State of the Internet' Akamai, kecepatan internet di Hong Kong meningkat 6,2 persen dari kuartal sebelumnya.

Posisi selanjutnya secara berurutan ditempati Korea Selatan (48,8 Mbps), Jepang (42,2 Mbps), Latvia (37,5 Mbps), dan Rumania (37,4 Mbps).
Belgia (32,7 Mbps), Swiss (32,4 Mbps), Bulgaria (32,1 Mbps), Israel (30,9 Mbps), dan Singapura (30,7 Mbps) adalah lima negara lain yang masuk 10 besar internet tercepat di dunia. Tapi, perlu diingat, itu adalah kecepatan puncak. Rata-rata per penggunanya biasanya lebih rendah.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Kecepatan internet di Indonesia tiap tahun rata-rata tercatat mencapai 86 persen dari kecepatan terbaiknya di angka 1,4 Mbps.
Angka ini merupakan angka hasil peningkatan kecepatan internet di Indonesia kuartal keempat 2012, yang meningkat tiap kuartal sebesar 21 persen.
Angka ini terpaut cukup jauh dengan kecepatan koneksi puncak global, yang rata-rata meningkat tiap kuartal sebanyak 4,6 persen, menjadi 16,6 Mbps.

Tapi, kecepatan rata-rata koneksi global hanya 2,9 Mbps, dengan peningkatan kecepatan kuartal-per-kuartal 5 persen. Memang, tetap masih jauh lebih cepat dari kecepatan puncak di Indonesia sekalipun. Kecepatan koneksi puncak 16,6 Mbps, rata-rata mengalami peningkatan signifikan sebesar 35 persen dari tahun ke tahun.

Pantai Gading mengalami lonjakan peningkatan kecepatan internet sebesar 23 persen. Sementara, Belanda dan Luxemburg hanya meningkat 0,1 persen dari kuartal ketiga 2012.
Untuk pertumbuhan kecepatan internet, jika dilihat dari kuartal keempat 2011 (tahun ke tahun), rata-rata bertambah 25 persen. Peningkatan ini terjadi pada sembilan dari 10 negara, dengan kecepatan internet teratas.

Hanya Belanda (3,3 persen), Hong Kong (5,4 persen), dan Jepang (19 persen) yang mengalami pertumbuhan di bawah 20 persen dari kuartal empat 2011, ke kuartal empat 2012.
Akamai adalah sebuah perusahaan jejaring pengiriman konten internet yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.



(tribun/pcplus)

Jumat, 03 Mei 2013

Kronologi Penggerebekan Terduga Teroris di Jalan Bangka Versi Warga


JAKARTA - Sebelum terjadi penggrebekan sekitar pukul 23.00 WIB, Kamis (2/5/2013), Detasemen Khusus 88 Mabes Polri sudah berada di Jalan Bangka, Pela Mampang, Jakarta Selatan, sejak pukul 20.00 WIB.

Anggota Densus 88 tersebut sempat memfoto rumah terduga teroris yang berada di Jalan Bangka II F.

Asep, seorang karyawan warnet yang berada persis di depan rumah tersebut mengatakan, ia sempat mengobrol dengan anggota Densus 88 berpakaian preman sebelum penggerebekan terjadi.

"Tadi jam delapan (malam) ada orang yang duduk-duduk depan warnet, kami mengobrol. Setelah itu dia bilang kalau dia dari Densus 88," kata dia, Jumat (3/5/2013) dini hari.

Menurut Asep, saat itu tak hanya satu anggota Densus 88 berpakaian preman yang ada di lokasi.

"Dia juga bilang nanti kalau ada apa-apa warnet disuruh tutup," kata warga Bogor ini.

Sekitar pukul 22.00 WIB, jalan selebar sekitar empat meter ini sudah disterilkan dari orang-orang yang melintas hingga kendaraan.

"Saya sudah disuruh tutup dari jam sembilan (malam). Lalu saya lihat dari dalam warnet saja," ucapnya.

Anggota Densus 88 berseragam dan berperalatan lengkap, lanjut Asep, tiba ke lokasi sekitar pukul 23.00 WIB dengan berjalan kaki. Mobil polisi diparkir di jalan yang lebih lebar. Menurut Asep, anggota Densus 88 langsung mendobrak dua pintu yang berada di rumah berwarna krem dengan pintu berwarna coklat tua tersebut.

Satu pintu tepat menghadap ke jalan, sedangkan pintu lainnya berada di samping rumah. Di samping rumah tersbut seperti sebuah garasi selebar kurang lebih satu setengah hingga dua meter tanpa pintu pagar seperti halnya rumah itu. Selama penggerebekan, tidak terdengar suara tembakan ataupun teriakan yang berasal dari dalam rumah tersebut.

"Cuma terdengar 'siap-siap!' Dari Densus 88," kata Asep.

Setelah mengamankan terduga teroris, barulah sebuah mobil polisi memasuki Jalan Bangka II F dan membawa seorang wanita dan balita.

Setelah penggrebekan, warga sekitar lokasi pun berdatangan ke lokasi untuk melihat apa yang terjadi. Saat ini polisi sudah memasang garis polisi mengitari rumah tersebut, membentang sampai ke rumah yang berada di sebrangnya yang juga digunakan sebagai warnet.


(tribun/kompas)