Rabu, 19 Juni 2013

Mengatasi USB Flashdisk tak terdeteksi oleh Windows

USB Flasfisk atau modem tidak terdeteksi oleh windows



Mengatasi USB Flashdisk yang tak terbaca - Saya ingin membagi pengalaman saya ketika adik saya menggunakan laptop yang ber merk Asus. Dan permasalahan ini dapat juga terjadi pada laptop atau komputer lainnya. Waktu itu, adik saya bermasalah ketika menggunakan modem. Ketika dicolokkan modem tidak bisa terdeteksi yang ada peringatan tanda seru. Bagaimana mengatasinya?

Jumat, 14 Juni 2013

Gempa 6,5 skala Richter mengguncang selatan Jawa


Gempa bumi berkekuatan 6,5 pada skala Richter, Kamis pukul 23.47 WIB, telah mengguncang kawasan selatan Jawa, termasuk Tasikmalaya, Cilacap, dan Yogyakarta.

BMKG menyebutkan bahwa gempa ini tidak menimbulkan tsunami.

Sejumlah warga Cilacap, Jawa Tengah, dikejutkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Kamis, sekitar pukul 23.47 WIB.

Salah seorang warga Desa Kalikudi, Kecamatan Adipala, Anto (36) mengaku sangat terkejut saat gempa tersebut terjadi.

"Saat itu saya baru tertidur namun tiba-tiba tempat tidurnya terasa terguncang dan lampu ikut goyang. Saya pun langsung teriak ada gempa," katanya.

Warga lainnya, Dwijo (45), mengaku langsung keluar rumah menuju halaman bersama keluarganya karena khawatir terjadi sesuatu pascagempa.

"Gempanya terasa cukup kuat. Bahkan, ada warga yang sempat memukul kentongan saat gempa terjadi," katanya.

Sementara itu, salah seorang warga Purwokerto, Aris (33), menginformasikan bahwa gempa berkekuatan 6,5 skala Richter itu juga dirasakan hingga Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

Gempa berkekuatan 6,5 Scala Richter juga menggetar Kota Metropolitan Jakarta Kamis tengah malam dan berlangsung beberapa menit.

Seperti dikutip dari peringatan dini tsunami yang dirilis oleh BMKG pusat, titik pusat gempa berada di koordinat 10.35 Lintang Selatan, 107.04 Bujur Timur, dan berkedalaman 57 km dari muka laut.
BMKG menyebutkan bahwa episentrum gempa ini diperkirakan berjarak 336 km BaratDaya Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat), 365 km BaratDaya Bandung, dan 467 km arah Tenggara Ibukota Jakarta.


(Antara)

Rabu, 12 Juni 2013

Komnas HAM Sesalkan Aksi Polisi Koboi di Poso


Densus Kembali berulah, seperti di kabarkan okezone berikut selengkapnya.
Komnas HAM menyesalkan aksi Densus 88 menembak mati seorang warga Poso, Sulawesi Tengah, bernama Nudin yang dituduh sebagai pelaku teror. Apalagi penembakan dilakukan saat korban dalam kondisi tidak berdaya.

“Komnas HAM meminta Densus jujur mengakui dan jangan memelintir fakta seolah-olah korban melakukan perlawanan dengan menembak petugas. Kita mendapatkan fakta bahwa korban sama sekali tidak bersenjata dan tidak melawan,” ujar Komisioner Komnas HAM Siane Indriani kepada Okezone di Jakarta, Selasa (11/6/2013).

Penembakan Nudin bermula kala korban yang mengendarai motor Revo DN 4159 EI pada Senin 10 Juni 2013 sekira pukul 15.35 Wita melintas di Jalan P Seram. Saat itu korban sudah dibuntuti oleh anggota Densus.

Selanjutnya, pada pukul 15.40 Wita ketika sampai di Jalan P Irian, tepatnya di depan lorong P Seribu motor tersebut ditabak oleh mobil anggota Densus yang telah membuntuti sebelumnya.

Setelah motor terjatuh terduga yang berjumlah dua orang sempat melarikan diri masuk ke dalam lorong Jalan P Seribu. Karena melihat terduga lari, maka anggota Densus melepaskan tembakan sebanyak 8 kali dan satu orang berhasil ditangkap dengan luka tembak dan satu orang berhasil melarikan diri. Sementara sepeda motor yang digunakan terduga jaringan kelompok radikal tertinggal di tempat kejadian perkara dan diamankan oleh anggota Koramil Poso Kota.

Mendengar ada warganya ditembak mati, masyarakat Poso bereaksi. Mereka memukul tiang listrik dan massa pun berkumpul, selanjutnya menuju Mapolres Poso menuntut agar jenazah korban diserahkan.

“Tindakan Densus yang sangat represif ini malah memprovokasi kemarahan warga. Kita berharap massa bisa menenangkan diri, jangan terpancing karena akan justru menimbulkan korban-korban lain. Kemarin Poso dalam situasi mencekam,” ujarnya.

Sehubungan dengan kasus ini, Komnas HAM juga menyesalkan pernyataan Kabag Penum Mabes Polri Boy Rafli Amar yang menyatakan petugas terpaksa menembak mati korban karena melakukan perlawanan dan membahayakan anggota di lapangan.

“Kita sesalkan pernyataan Boy Rafli yang berlawanan dengan fakta di lapangan,” kecam Siane.



(news.okezone)

Senin, 03 Juni 2013

PBB serukan gencatan senjata di kota Qusayr, Suriah

Sebuah pertempuran besar telah terjadi di kota Qusayr Suriah. PBB Sabtu menyerukan gencatan senjata di sekitar kota  yang terkepung dan mengatakan tidak kurang 1.500 yang cedera sangat memerlukan bantuan.

Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan pasukan pemerintah dan pemberontak harus mengizinkan para warga sipil yang terperangkap meninggalkan kota yang menjadi pusat pertempuran selama lebih dari dua pekan.

"Kami mengetahui ada sekitar 1.500 orang yang cedera sangat memerlukan pengevakusian segera untuk menjalani perawatan medis darurat dan situasi umum di Qusayr mencekam," kata kepala badan hak asasi manusia PBB Valerie Amos dan komisioner hak asasi manusia PBB Navi Pilay dalam satu imbauan bersama.

Kedua orang itu mengatakan ribuan warga sipil terperangkap di kota itu, di mana pasukan bantuan pemberontak telah tiba untuk menghadapi pasukan Presiden Bashar al-Asad yang telah dibantu oleh milisi Hizbullah Lebanon.

Ada laporan-laporan bahwa "daerah permukiman sipil terus diserang secara membabibuta, dan pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional telah dilakukan," kata Amos dan Pillay.

Mereka menyerukan satu "gencatan senjata segera" untuk mengizinkan organisasi-organisasi kemanusiaan mengevakuasi para warga yang cedera.

Ban mengingatkan bahwa pemerintah Bashar "akan tanggung jawabnya untuk melindungi para warga sipil yang berada dalam pengawasannya termasuk dari ancaman milisi-milisi. Ia mengimbau pihak-pihak yang bertikai mengizinkan para warga sipil yang terperangkap meninggalkan kota itu," kata juru bicara PBB Martin Nesirky.

"Ia mendesak semua pihak berusaha keras untuk mencegah korban di kalangan sipil," tambah Nesirky dalam satu pernyataan.

"Saat persiapan-persiapan bagi satu konferensi internasional mengenai Suriah meningkat, (Ban) mengingatkan semua pihak dalam konflik itu bahwa mata dunia tertuju pada mereka," tambah pernyataan itu.

"Mereka akan memikul tanggung jawab atas setiap tindakan kekejaman yang dilakukan terhadap penduduk sipil Qusayr."

Qusayr, satu kota penting bagi pemerintah dan pemberontak, terletak di rute antara Damaskus dan pantai, dekat pdrbatasan Lebanon, yang memberikan satu tempat penyaluran senjata dan para petempur bagi pemberontak.




( (ANTARA News))

TB Hasanuddin: Kok Cuma PNS, Buruh dan Pekerja yang Wajib Militer


Jika anda mengikuti perkembangan berita Nasional beberapa hari ini. Pasti juga mendengar tentang wajib militer. Berikut ini salah satu tanggapan dari Wakil Ketua Komisi I DPR RI,

JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin mengungkapkan mayoritas masyarakat Indonesia menolak Rancangan Undang-undang Komponen Cadangan (Komcad) yang di dalamnya termuat wajib militer.

Penolakan itu terlihat setalah Komisi I DPR mensosialisasikan RUU yang merupakan inisiatif pemerintah yang diserahkan kepada DPR pada tahun 2010 yang lalu.

Atas RUU tersebut, tegas dia, pendapat dari beberapa tokoh dan para pensiunan TNI disampaikan tentang Grand strategi dan renstra pembangunan TNI kedepan setidaknya sampai thn 2024 melalui terwujudnya Minimum Essensial Forces ( MEF ).
"Dan dihadapkan dengan kemungkinan tidak adanya ancaman agresi militer 10 sampai 15 tahun kedepan, dengan kekuatan TNI yang 420.000 ditambah peremajaan alut sista dan perbaikan kesejahtraan para prajuritnya , maka wajib militer yang berupa Komcad dianggap tidak harus menjadi prioritas," tegas dia kepada Tribunnews.com, Minggu (2/6/2013).

Selain itu, imbuhnya, dari sisi pasal-pasalnya--pada pasal 8 ayat (1) dan (2) dianggap sebagai pasal diskriminatif. "Dalam pasal ini , mengapa yang kena wajib militer hanya PNS, buruh dan pekerja saja. "Mengapa untuk artis atau mungkin pengusaha tidak kena wajib militer?" tanya dia.
Masih terkait pasal wajib militer, dia katakan, bila PNS, buruh dan pekerja menolaknya maka mereka dapat dipidana sekurang kurangnya 1 tahun. Hal itu sesuai bunyi pasal 38 ayat 1. Termasuk juga para pimpinan PNS, buruh dan pekerja dapat dikenakan pidana selama 6 bulan sesuai pasal 39.

Selain itu, kata dia, Pasal lain yang sangat sensitif adalah pasal 14 ayat (1) dan (2) dimana sumber daya alam, sumber daya buatan, sarana dan prasarana BUMN/BUMD atau Badan Hukum Milik Perorangan dapat digunakan sebagai Komcad dan Wajib diserahkan pemakaiannya.

Lanjutnya, dan bila tak menyerahkannya dapat dipidana penjara 1 tahun, sesuai pasal 42 ayat 1. "Pasal ini dianggap sebagai perampasan terhadap hak milik perorangan," ucapnya.




(tribun)

Jenazah Toni, Korban Pembunuhan Densus 88 Akhirnya Bisa Dibawa Pulang


KUDUS - Akhirnya jenazah Zaenuri alias Toni pada hari Jum’at 31 Mei 2013 bisa dipulangkan setelah 24 hari sebelumnya berada di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah berada di RS Sukanto sejak tanggal 8 Mei 2013. Zaenuri adalah salah satu dari tiga orang yang dianiaya dan disiksa Densus 88 hingga meninggal dunia.

Dua orang yang lain yang turut dianiaya Densus 88 hingga meninggal dunia bersamaan dengan Zaenuri adalah Basari Rahman alias Ahmad Basari dan Bayu alias Ustadz Harun. Kedua jenazah tersebut sudah dimakamkan sebelumnya di kampung halamannya masing-masing, Basari di Batang dan Bayu di Kudus.

Setelah menempuh perjalanan darat hampir 9 jam, akhirnya jenazah pria yang akrab disapa Toni oleh kawan-kawannya tersebut tiba dikampung halamannya di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Sabtu subuh tanggal 1 Juni 2013.


Zaenuri alias Toni adalah satu dari tiga orang yang disiksa dan dibunuh Densus 88 hingga meninggal dunia. Sebagaimana diberitakan oleh media massa pada umumnya, Zaenuri meninggal setelah terjadi baku tembak dengan Densus 88 di Dusun Kembaran, Desa Ungaran, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (8/5/2013) malam.

Selain Zaenuri, ada Basari Rahman alias Ahmad Basari dan Bayu alias Ustadz Harun yang juga mengalami nasib yang serupa. Namun faktanya, pihak keluarga tidak menemukan satupun bekas luka tembak pada jezanah keduanya. Padahal, Polri menyatakan bahwa keduanya meninggal lantaran baku tembak dengan Densus 88.



Kejanggalan inipun spontan mendapat kritikan dan kecaman dari berbagai pihak. Tidak hanya keluarga, para tokoh dan LSM kemanusian pun mengecam tindakan brutal dan keji Densus 88 tersebut. Mereka menyatakan bahwa polisi telah berbohong dari penyebab kematian Basari dan Bayu.

Sementara itu, jika jenazah Basari dan Harun tidak ditemukan bekas luka tembakan sama sekali, namun jenazah Zaenuri lebih parah lagi. Pria yang akrab disapa Toni oleh kawan-kawannya tersebut terdapat luka tembak dibagian wajahnya. Dan meskipun sudah 25 hari berada di RS Polri, Jenazah Zaenuri masih kelihatan lemas dan tidak membusuk.


Selain mengalami luka tembak di wajah, jenazah Toni juga seperti mendapat penyiksaan yang luar biasa hingga orang akan sangat miris jika melihatnya. Pasalnya, kedua matanya hilang, hancur dan tidak bisa dikenali lagi. Sunardi, ayah kandung Zaenuri pun tidak terima anaknya diperlakukan biadab seperti ini.

Disekitar rumah Toni juga terbentang berbagai macam spanduk. Diantaranya ada spanduk bertuliskan, “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Rabnya dengan mendapat rizki [QS. Ali Imran 169]” dan ”Selamat Datang Pentakziah Ust. Zaenuri Rohimahullah”.

Ribuan orang yang sudah menunggu kedatangan jenazah Toni sejak Jum’at malam pun langsung menyambut dengan pekikan takbir. Tak hanya para warga, para pelayat juga nampak hadir di sejumlah kota diluar Kudus. Akhirnya setelah di sholatkan, jenazah Toni di kebumikan di sebuah makam yang tak jauh dari rumahnya.



 (voa-islam.com)