Jakarta, Kecelakaan lalu lintas bisa memicu dampak yang sangat fatal yakni kematian. Dari berbagai jenis cedera yang mungkin terjadi, benturan keras di kepala dinilai sebagai cedera yang paling mematikan karena berdampak langsung pada fungsi otak.
"Cedera yang paling mematikan saat kecelakaan umumnya adalah benturan yang hebat di bagian kepala," kata Dr Firdaus Saleh SpB(K), dokter bedah dari RS Pelni Jakarta saat dihubungi detikHealth, Jumat (24/4/2013).
Menurut Dr Firdaus, otak merupakan pusat pengaturan seluruh sistem di tubuh. Jika terjadi benturan yang sangat hebat di kepala yang mengakibatkan darah keluar cukup banyak, maka otak akan kekurangan nutrisi dari darah dan kehilangan fungsinya.
Karena sangat fatal, umumnya cedera akibat benturan di kepala akan membutuhkan penanganan dalam waktu yang sangat cepat. Jika benturannya parah dan darah yang keluar banyak, pasien akan syok dan tidak sadarkan diri.
Bukan cuma perdarahan di otak, segala jenis perdarahan di bagian tubuh yang lain juga bisa menyebabkan kematian. Dr Muki Partono, SpOT, spesialis orthopedi dari RS Puri Indah mengatakan bahwa perdarahan di bagian manapun bisa menyebabkan syok dan hilangnya kesadaran. Bila tidak segera ditutup dan digantikan, maka akan tubuh tidak bisa mentolerir kekurangan darah tersebut.
"Selain di kepala, perdarahan di dada dan perut juga berisiko menimbulkan kematian. Misalnya korban mengalami benturan hebat di bagian dada, kemudian tulang rusuknya patah dan menusuk paru-paru atau jantung, maka dipastikan korban akan sesak napas," kata Dr Muki.
Menurutnya, sesak napas ini yerjadi akibat paru-paru terisi oleh darah. Jika paru-paru sudah penuh oleh darah, maka harus segera dilakukan tindakan oleh tim medis. Jika terlambat sedikit saja, ini bisa menimbulkan kematian, bahkan seketika itu juga di tempat kejadian.
sumber : detikhealth