Jakarta (ANTARA News) - Produsen chip prosesor komputer AMD Indonesia akan fokus menyasar pasar warung Internet (warnet) di Indonesia tahun depan, menyusul warnet-warnet memiliki potensi besar sebagai tempat pusat game.
Distribution Sales Manager AMD Far East Ltd Frankie Widjaja melihat ada simbiosis mutualisme antara AMD Indonesia dan warnet-warnet di Indonesia. Warnet-warnet yang berfungsi sebagai pusat game, sebagian besar menggunakan prosesor AMD dan kartu grafis ATI Radeon karena sudah menjadi rahasia umum prosesor dan kartu grafis AMD sangat unggul dalam hal grafis.
"Para gamers lebih memilih main game online di warnet karena lebih ramai dan seru. Padahal, di rumah mereka sudah ada konektivitas Internet dan kekuatan prosesor dan kartu grafis AMD untuk gaming sudah tidak perlu dipertanyakan lagi," katanya ketika menggelar jumpa media di Jakarta pada Senin (17/12).
Uniknya, para komunitas game dan AMD tidak berbasis di Jakarta melainkan Bandung, Surabaya, Yoyakarta dan Malang. AMD pun akan membentuk reseller-reseller yang sudah ada seperti di Medan dan Padang sebagai basis gamers dan komunitas AMD pada tahun depan.
"Jantungnya AMD ya di Bandung, Surabaya, Yoyakarta dan Malang. Komunitas gamers dan AMD di dearah-daerah itu sangat besar dan fanatik, Jakarta hanya basis penjualan saja," katanya.
Tak hanya pasar warnet, AMD Indonesia akan terus berupaya menggenjot penjualan prosesor AMD seri 7.000 yang menyasar pasar premium atau high-end, mengingat pangsa pasar itu masih sangat kecil. Saat ini mayoritas pelanggan AMD lebih memilih prosesor-prosesor AMD seri 5.000 yang menawarkan harga yang terjangkau.
Untuk menyiasatinya, AMD Indonesia terus memberikan edukasi dan peranti lunak game secara cuma-cuma ketika pelanggan membeli prosesor AMD kelas premium.
"Ini memang masih jadi PR (pekerjaan rumah) kita, pelanggan lebih memilih AMD seri 5.750 ketimbang seri 7.000 karena keterbatasan dana," katanya.
Frankie mengatakan, "Tren-tren prosesor tahun depan, adalah prosesor yang memiliki ukuran nano meter yang kecil dan hemat listrik."
Distribution Sales Manager AMD Far East Ltd Frankie Widjaja melihat ada simbiosis mutualisme antara AMD Indonesia dan warnet-warnet di Indonesia. Warnet-warnet yang berfungsi sebagai pusat game, sebagian besar menggunakan prosesor AMD dan kartu grafis ATI Radeon karena sudah menjadi rahasia umum prosesor dan kartu grafis AMD sangat unggul dalam hal grafis.
"Para gamers lebih memilih main game online di warnet karena lebih ramai dan seru. Padahal, di rumah mereka sudah ada konektivitas Internet dan kekuatan prosesor dan kartu grafis AMD untuk gaming sudah tidak perlu dipertanyakan lagi," katanya ketika menggelar jumpa media di Jakarta pada Senin (17/12).
Uniknya, para komunitas game dan AMD tidak berbasis di Jakarta melainkan Bandung, Surabaya, Yoyakarta dan Malang. AMD pun akan membentuk reseller-reseller yang sudah ada seperti di Medan dan Padang sebagai basis gamers dan komunitas AMD pada tahun depan.
"Jantungnya AMD ya di Bandung, Surabaya, Yoyakarta dan Malang. Komunitas gamers dan AMD di dearah-daerah itu sangat besar dan fanatik, Jakarta hanya basis penjualan saja," katanya.
Tak hanya pasar warnet, AMD Indonesia akan terus berupaya menggenjot penjualan prosesor AMD seri 7.000 yang menyasar pasar premium atau high-end, mengingat pangsa pasar itu masih sangat kecil. Saat ini mayoritas pelanggan AMD lebih memilih prosesor-prosesor AMD seri 5.000 yang menawarkan harga yang terjangkau.
Untuk menyiasatinya, AMD Indonesia terus memberikan edukasi dan peranti lunak game secara cuma-cuma ketika pelanggan membeli prosesor AMD kelas premium.
"Ini memang masih jadi PR (pekerjaan rumah) kita, pelanggan lebih memilih AMD seri 5.750 ketimbang seri 7.000 karena keterbatasan dana," katanya.
Frankie mengatakan, "Tren-tren prosesor tahun depan, adalah prosesor yang memiliki ukuran nano meter yang kecil dan hemat listrik."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar