Hong Kong kini menjadi negara dengan kecepatan internet tertinggi, yakni sebesar 57,5 Mbps, di kuartal empat 2012.
Menurut 'State of the Internet' Akamai, kecepatan internet di Hong Kong meningkat 6,2 persen dari kuartal sebelumnya.
Posisi selanjutnya secara berurutan ditempati Korea Selatan (48,8 Mbps), Jepang (42,2 Mbps), Latvia (37,5 Mbps), dan Rumania (37,4 Mbps).
Belgia (32,7 Mbps), Swiss (32,4 Mbps), Bulgaria (32,1 Mbps), Israel (30,9 Mbps), dan Singapura (30,7 Mbps) adalah lima negara lain yang masuk 10 besar internet tercepat di dunia. Tapi, perlu diingat, itu adalah kecepatan puncak. Rata-rata per penggunanya biasanya lebih rendah.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Kecepatan internet di Indonesia tiap tahun rata-rata tercatat mencapai 86 persen dari kecepatan terbaiknya di angka 1,4 Mbps.
Angka ini merupakan angka hasil peningkatan kecepatan internet di Indonesia kuartal keempat 2012, yang meningkat tiap kuartal sebesar 21 persen.
Angka ini terpaut cukup jauh dengan kecepatan koneksi puncak global, yang rata-rata meningkat tiap kuartal sebanyak 4,6 persen, menjadi 16,6 Mbps.
Tapi, kecepatan rata-rata koneksi global hanya 2,9 Mbps, dengan peningkatan kecepatan kuartal-per-kuartal 5 persen. Memang, tetap masih jauh lebih cepat dari kecepatan puncak di Indonesia sekalipun. Kecepatan koneksi puncak 16,6 Mbps, rata-rata mengalami peningkatan signifikan sebesar 35 persen dari tahun ke tahun.
Pantai Gading mengalami lonjakan peningkatan kecepatan internet sebesar 23 persen. Sementara, Belanda dan Luxemburg hanya meningkat 0,1 persen dari kuartal ketiga 2012.
Untuk pertumbuhan kecepatan internet, jika dilihat dari kuartal keempat 2011 (tahun ke tahun), rata-rata bertambah 25 persen. Peningkatan ini terjadi pada sembilan dari 10 negara, dengan kecepatan internet teratas.
Hanya Belanda (3,3 persen), Hong Kong (5,4 persen), dan Jepang (19 persen) yang mengalami pertumbuhan di bawah 20 persen dari kuartal empat 2011, ke kuartal empat 2012.
Akamai adalah sebuah perusahaan jejaring pengiriman konten internet yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.
(tribun/pcplus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar